Monday, November 13, 2006

Minggu Memasak

Ahad, 12 November 2006

Ada aturan tak tertulis untuk hari Minggu bahwa belum lengkap rasanya kalau hari minggu kok umi tidak masak.
Jadilah pagi-pagi sudah belanja ke mbak penjual sayur dekat rumah. Berhubung hari ini penginnya bikin Soto, mendoan goreng, dan juga pengin bikin Putu Ayu (gara-gara baca blognya dapur bunda dan lihat foto putu ayu..jadi ngiler...), bahan-bahannya agak beragam. Dan ternyata nggak semuanya ada, so mau tidak mau harus ke pasar deh. Yang sudah ada ayam, tomat, soun, daun bawang seledri, tauge, cabai. Yang belum ada serei, jahe, bawang merah. Itu yang untuk soto. Yang untuk kue, kelapa parut, cetakan putu ayu, telur, daun pandan. (ye…itu mah namanya belum satu pun bahan ada )
Setelah dapat semuanya segera pulang. Sebelumnya mampir juga beli mangga 3 kilo. Seger.....
Sampai rumah.....waduh...cetakannya ketinggalan di pasar. Terpaksa deh balik lagi ke pasar. Duh..nasib...
Kembali ke dapur. Ayam sedang direbus. Bumbu-bumbu sudah dihaluskan, ditumis sebentar sampai harum, trus dimasukkan ke air rebusan. Hemm...baunya.....sedappp.....
Bahan-bahan penyerta juga sudah disiapkan. Yup...Soto lezat dan nikmat silahkan dinikmati. Tidak lupa disiapkan juga sepiring penuh mendoan goreng yang masih anget ngepul-ngepul.
Masakan selanjutnya kue putu ayu. Resepnya dapat dari Blog nya Dapur Bunda. Kocok-kocok, aduk-aduk, tuang ke cetakan, kukus sebentar dan yummyy....ennnakk betul. Kukusan pertama 12 biji langsung ludes. Tinggal nunggu yang kedua.
Lalu..selesailah acara masak pagi ini. Kemudian si tukang masak pergi dulu takziah dilanjutkan dengan ke acara walimah.
Pulang dari walimah, kue putu ayu tinggal beberapa biji. Trus di kulkas masih ada sisa santan yang tadi dipakai bikin kue. Dari pada mubazir tuh santan, enak kali ya kalau bikin kue lagi. Jadilah siang itu bikin kue lagi. Idenya masih dari putu ayu karena bahannya juga sama hanya minus kelapa parut. Warnanya nggak lagi ijo (males mau numbuk daun pandan lagi). Kal ini kuenya Bolu Zebra Kukus. Nyummyyy....Ennaak....
"hidup ini indah, maka syukurilah"

Takziah Eyang Putri Nora

Ahad 12 November 2006

Minggu pagi dapat sms dari Tyash. Isinya Kabar duka. Telah meninggal dunia eyang putri dari Nora. Segera telpon Tyash dan dapat info kalau jenazah akan diberangkatkan ke magelang jam 11 siang. Ke magelang ??? Yup karena ternyata almarhumah pernah berwasiat demikian.
Padahal rencananya pagi ini jam 10 mau ke walimahnya Bu Mei, ibu gurunya Afra. Wah.....perencanaan waktunya agak susah ini karena lokasinya berjauhan dan beda jalur pula sementara waktu pelaksanaannya berdekatan. Diputuskan, ke Nora dulu pagi-pagi setelah itu baru ke Bu Mei.
O iya...pagi ini juga rombongan kampung belakang juga berangkat piknik. Yah...melapas dulu sebentar, kemudian belanja ke mbak penjual sayur. Emm....rencana hari ini menunya soto banyumas dan kudapannya Putu Ayu. Tapi beberapa bahan di si mbak tidak lengkap. Terpaksa deh ambil motor dan pergi ke pasar. Pulang dari pasar...uplak-uplek sebentar dibantu para asisten. Jadi deh sepanci soto, sepiring besar dan penuh mendoan goreng, serta 25-an biji Putu Ayu dapet nyontek resepnya Bunda Zidan (alm). Makasih ya Bun.
Siap-siap ke tempat Nora, dan insiden kecil terjadi. Afra nggak mau ditinggal. Setelah dengan segala bujuk rayu termasuk dari Abinya nggak mempan akhirnya jurus pamungkas juga yang digunakan. Tutup pintu...dan kabur...meninggalkan Afra yang masih meraung-raung.
Sampai di rumah Nora...sudah ramai ibu-ibu yang sedang baca tahlil. Ada juga Bapak dan Ibunya Nora. Lalu ada Tyash, Pamuji, Mul double, maksudnya dua orang namanya Mul semua, juga teman-teman kuliah Nora.
Tidak lama berselang, datang Wiwid en Amin, disusul Mas Budi en Mba Ani beserta dua junior.
Nora masih sembab....sedih ya Non. Melalui hari-hari berdua dengan mbah Putri, kemudian tiba-tiba sekarang beliau pergi. Duh....yang sabar ya Sist.
Nora berkisah betapa gugupnya dia menghadapi mbah putri yang mendadak kena serangan jantung. Saking gugupnya dia sampai tidak telpon utk minta ambulan tapi pergi ke RS memesan ambulan. Bahkan untuk menelpon salah satu diantara kami pun tak sempat ia lakukan. Sungguh....maafkan kami Sist....
Sayangnya tak sempat cukup lama di sana. Doa kami untuk mbah Putri. Semoga Allah berikan tempat yang lapang di sisinya. Amin.



"hidup ini indah, maka syukurilah"

Halal bi halal RT 02 RW 8

Sabtu 11 November 2006

Undangannya sih jam 18.30. Dan tidak seperti biasanya kali ini kami (umi, abi, afra, ifa) datang tepat waktu banget. Hasilnya....belum ada siapa-siapa di lapangan badmintor tampat acara diselenggarakan, selain karpet-karpet dan tikar yang sudah tergelar. Ya sudahlah...duduk manis saja sambil menunggu yang lain datang.
Acara tahun ini diselenggarakan dengan sederhana. Duduk lesehan melingkar sambil mendengarkan sambutan dari pak RT dan pak Ketua Panitia. Dilanjutkan dengan tausiyah dari Pak Rusnadi, ustad di lingkungan RT juga. Tahun ini tidak ada ustad dari luar yang diundang. Kali ini juga tidak ada lontong opor apalagi lontong sate. Sebagai gantinya ada ada dus isi kue tiga macem plus air minum kemasan dalam gelas. Alhamdulillah.
Mau tau isi sambutan-sambutan dan tausiyahnya? He..he.. pada intinya dalam rangka meningkatkan silaturahmi dan semangat kekeluargaan di lingkungan RT 02, dihimbau kepada seluruh warga untuk rajin mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh RT. Misalnya kerja bakti (hayooo..siapa yang suka bolosss...), pengajian, tahlilan, arisan bapak-bapak (hayo..siapa juga yang suka bolosss...he...he...).


"hidup ini indah, maka syukurilah"

Konsul ke Dokter

Minggu lalu sudah batal ketemu dokternya. So..sabtu ini harus disempatkan ketemu beliau. Alhamdulillah beliau hari ini hadir. Minta tolong ke resepsionis untuk dijadwalkan ketemu. Grgrlkllkjiujhh........ Ushh......malah gak juga bisa ketemu. Begitulah tipikal pelayanan umum di sini.
Walhasil, ketika ketemu dengan Mr Dokter di lorong, langsung dicegat aja deh. Dan beliau sih oke-oke aja ditembak di tempat. Tuh..kan mbak resepsionis...Pak Dokternya aja nggak marah kok di tembak di jalan gitu. Akhirnya kita ngobrol di ruang OT. Berhubung Aliza nya bobok, ya uminya saja deh yang mewakili.
Sesuai rencana, kita mau bahas hasil EEG nya. Hemmm....tidak terlalu menggembirakan kata beliau. Artinya terapi masih harus tetap jalan. Secara teori memang banyak loncatan –loncatan elektris yang membuat ada beberapa fungsi yang tidak berjalan dengan semestinya. Obat-obat dari neurolog sudah cukup. Beliau tidak tambah obat lagi. Umi sempat curhat juga dan nanya pilihan terbaik apakah tetap ke neurolog atau pediatric tumbuh kembang.
Curhat juga betapa khawatirnya umi sebagai ibunya jika tidak bisa memberikan upaya maksimal untuk pemulihan Alizza. Juga tentang apa yang disampaikan oleh dokter syaraf anak yang kami kunjungi yang sungguh kalimat-kalimatnya membuat kami ”patah hati”. So..komentar beliau, apa yang sudah umi lakukan selama ini, pemeriksaan yang dijalani untuk aliza, semuanya sudah lengkap. Yang harus dilakukan sekarang adalah tetap rajin menjalani terapi yang sudah diprogramkan. Apalagi Aliza sudah banyak kemajuan. Masih banyak yang jauh lebih berat dari Alizza. Apalagi jika orang tuanya tidak memiliki cukup kemampuan untuk mengikuti program terapi maupun pengobatan.
Rabbi.....kuatkan kami Ya Allah. Bantu kami untuk senantiasa bersyukur atas segala Nikmat-Mu.


"hidup ini indah, maka syukurilah"

Halal-bi halal Bina Amal

Sabtu 11 November 2006

Sabtu pagi 11 November, ada acara Halal bi halal di sekolah Ifa –Afra. Undangannya sih jam 8 pagi. But..seperti biasanya..dapat ditebak kalau acara akan mulai lebih dari jam 8.
Berhubung Ifa mau pentas (nari Cing Ai) maka pagi-pagi Ifa di drop dulu di sekolah sekaligus dengan Adek dan mbak Hidayah. Umi, dek Alizza dan mbak Nurma ke RS dulu.
Ternyata hari ini bukan hari keberuntungan Aliza (why?...nanti deh diceritain di Posting tersendiri). Walhasil sampai jam 10 terapi belum juga usai. Karena nggak tega dengan Ifa, Umi pergi dulu ke sekolah Ifa. Beruntung lokasinya nggak terlalu jauh. Cukup naik angkota sebentar trus jalan dikit, sampai deh.
Sampai halaman sekolah..lho..kok sudah banyak yang pulang...Jadi umi pikir kalau acara sudah selesai. So .. Umi telpon abi minta dijemput. Kira-kira perjalanan dari kantor sampai ke sekolah 15 menitan, jadi masih ada waktu untuk mencari Ifa dan Afra diantara keriuhan suasana. Umi lalu masuk ke dalam...olala...ternyata acara baru setengah jalan. Baru sambutan-sambutan dan pentas anak-anak. Sayangnya pentas mba Ifa sudah terlewat. Yang ada malah grup nasyid dari Unnes lagi di panggung. Betul kan....kebiasaan sih...kalau bikin acara passtiii deh ngaret. Akhirnya pas acara inti taushiyah, audiensnya tinggal kurang dari separoh kursi.
Setelah celingak-celinguk ke sana kemari akhirnya ketemu juga dua bidadari itu juga mbak hidayah. Emm....mau pulang kok nggak enak ya....karena acara belum juga usai. Tapi abi sudah nunggu nih.....gimana ya....
Anak-anak masih keukeuh nggak mau pulang. Ya sudah...coba deh Abinya yang dilobi, lagian Alizza juga belum selesai kan....Daripada nunggu di RS kan masih mending nunggu di sekolah.
Dari ekspresi wajah, tampaknya Abi (seperti biasanya) tidak suka kalau harus nunggu lama-lama. Yah....kayak simalakama nih. Apa boleh buat...tampaknya lebih mudah melobi Ifa dan Afra daripada melobi Abi. So....akhirnya kita pulang setelah sebelumnya menjemput Alizza di RS.
Wuih......pagi yang melelahkan. Masya Allah...

"hidup ini indah, maka syukurilah"

Kabar Duka (again...)

Sabtu 4 November 2006

Pagi hari, telepon rumah berdering. Biasanya yang pagi-pagi telepon begini Mbah Putri. Ternyata, kawan kantor mengabarkan berita duka. Mbak Ninok, kawan kami kehilangan buah hatinya yang baru saja dilahirkan di usia 6 bulan kandungan dan hanya sempat bertahan hidup selama 2 jam.
Bergegas aku berbenah. Pagi ini mesti mengantarkan Ifa dulu. Adek dan Dek Afra kali ini mau naik angkutan kota.
Setelah dari sekolah langsung ke RS. Di sana beliau sudah bisa turun dari tempat tidur. Sedang duduk di kursi depan taman bersama seorang kawan. Yah...aku udah keduluan rupanya. Tak apa-apa, semakin banyak yang datang semakin baik. Jadi banyak yang menemani dan menghibur. Bagaimanapun, ini cobaan yang berat buat beliau. Meskipun berusaha tersenyum, sesekali wajahnya memerah menahan tangis. Duh..mbakyu..andai aku bisa berbagi dukamu. Maafkan kami yang tidak bisa berbuat banyak.
Innalillahi wa inna ilaihi rooji’un. Semoga diberikan kekuatan pada Ayah bundanya. Berat pasti buat mereka, karena setalah bertahun-tahun menantikan kehadirannya, rupanya Allah swt belum menghendaki anak ini bertahan lebih lama. Innallaha ma’asshoobirin. Sesungguhnya Allah swt beserta orang-orang yang sabar.

"hidup ini indah, maka syukurilah"

Makan siang yang Nyummy...

Kamis 2 November 2006

Yup..kali ini makan siang bersama di NgR. Sayangnya tidak semua personil FPS hadir.
Timnya Mr. Mun sebagian harus absen karena ada meeting penting katanya dengan divisi. Mr Bos juga. Habis rapat langsung nyusul deh....Gitu janjinya.
So ...yang ada di kantor meluncur duluan. Sampai di lokasi nggak enak kalau bengong kelamaan. Apalagi model nya kan Buffet Lunch AllYou Can Eat. Jadilah perut-perut kelaparan ini segera berkriuk-kriuk ria. Dan lagi menunya lagi passs banget.....Uenak. Yo wis..tanpa ba-bi-bu lagi kontingen segera menyerbu hidangan.
Setelah semuanya kenyang...barulah Mr Mun&team dan Mr Bos datang. Muaap ya Pak...kami makan duluan.
Btw....ada yang ambil kesempatan nih. Alasannya sih biar Mr Bos ada teman makan. Padahal...sebetulnya emang pengin nambah. Cuek Bo......

"hidup ini indah, maka syukurilah"

Pagi Yang Sepi

Kamis 2 November 2006

Hari ke empat masuk kantor setelah libur lebaran. Tapi kok rasanya masih seperti bulan puasa ya. Masih sepi gitu deh. Kayaknya belum semua orang betul-betul ON.
Ah sebodo deh dengan orang-orang. Yang penting aku kerjain job ku dengan baik. Apalagi nanti siang ada acara makan siang dalam rangka halal bi halal, trus jam 2 siangnya kita mau takziah ke Mertuanya Bu Ning teman kantor.
So..pagi2 semua kerjaan harus kelar.


"hidup ini indah, maka syukurilah"

Monday, July 24, 2006

Episode Baru Anakku Alizza


Anakku Alizza,
bidadari yang mengingatkanku akan Syukur kepada-Nya.
Bidadari yang mengajariku makna keikhlasan yang sesungguhnya.
Bidadari kecilku yang baru berusia 20 bulan,
yang dengan tertatih baru saja mampu menapakkan kaki untuk berdiri dengan meraih pegangan.
Di usia semuda itu, dia sudah harus belajar keras untuk mencapai sebuah kemajuan.
Di usia semuda itu, dia sudah harus berhadapan dengan sederetan program pemulihan.
Bidadari kecil yang senantiasa tersenyum lebar kala mendapatiku ada dalam jangkauan pandangnya.
Bidadari kecil yang kini mulai suka menangis jika aku tidak mendekatinya.
Biarlah para dokter memberikan diagnosa baru tentangmu,
Aku tak mau berandai-andai bagaimana masa depanmu kelak..
Biarlah Allah saja yang akan tentukan jalannya.
Biarkan kami mengikuti garis ini dengan ikhtiar segenap daya
Apapun yang akan kau lalui, aku akan selalu bersamamu.
Episode baru akan kau lalui Nak.
Diagnosa baru itu membuat usahamu harus lebih keras lagi.
Alizza...bidadariku...Sabarlah Nak...Kuatkan hati Umi dan Abi...
Agar tetap tegar dan sabar mengantarkanmu menjadi Hamba Allah yang Shalihah.




"hidup ini indah, maka syukurilah"

Thursday, March 16, 2006

LANSIA..OH..LANSIA

"Mbah mau turun di mana?" demikian tanya sang kondektur kepada seorang nenek "sepuh" yang duduk di kursi sebelah sebelahku. Beliau tampak berpikir agak setengah bengong..sambil mengeluarkan uang dari dompet kecilnya, dan bergumam lirih.."Pati..". Uang ribuan yang berjejal dan sudah kumal itu beliau serahkan seluruhnya kepada si kondektur sambil dengan perlahan bertanya "wonten susuke mboten ?" (Ada kembaliannya nggak ?). Dan Pak Kondektur menyerahkan selembar ribuan kepada nenek itu. Beliau terdiam tapi tampak kebingungan. Entah apa yang ada dalam benaknya. Tapi diterimanya juga uang itu dan dimasukkan kembali ke dompetnya yang mungil dan lusuh.
Tadinya aku berniat untuk tidur dalam perjalanan ini. Maklum saja aku berangkat dari rumah jam setengah enam pagi, setelah semalaman tidak cukup tidur. Akan tetapi, demi melihat adegan yang baru saja tersaji dihadapanku segera saja membuat egoku untuk tidur terkalahkan. Aku tidak habis pikir..anak mana sih yang tega membiarkan Ibu nya yang sudah setua ini..agak linglung pula bepergian sendiri. Masya Allah.
Setelah kondektur berlalu, aku dekati beliau. "Mbah mau kemana ?" sapaku membuka percakapan. "Kemana ya....ke Pati..." beliau menjawab dengan ekspresi wajah yang agak bingung. " Mbah sendirian ?" beliau mengangguk. "Kok nggak minta diantar anaknya..?" rasa heranku membuat pertanyaan ini terlontar. "Anakku sudah meninggal". Innalillahi."Trus sekarang Mbah mau kemana ?"kejarku lagi. "Mbah mau nengok cucu...". Ya Allah..sedemikian sayangnya beliau pada sang cucu sehingga rela menempuh perjalanan jauh seorang diri hanya untuk bertemu cucunya. Benar-benar kasih sepanjang jaman. Aku pun kemudian terdiam. Beliau juga terdiam sambil memperhatikan lalu lalang kendaraan yang tampak dari jendela.
Tiba-tiba dia bertanya padaku "Nduk...kalau ke Pati masih jauh ?". Ya Allah..pertanyaan itu ditujukan ketika bis baru saja 30 menit berjalan dari terminal. "Masih jauh sekali Mbah..."jawabku. Lalu dengan pandangan yang agak nanar dan linglung, dia menatap jalan sambil berbisik lirih.."Pati jauh ya Nduk....". Aku hanya bisa mengiyakan, karena kantuk segera menyerang.
"Nduk..nduk...", guncangan di tangan dan panggilan si Nenek mengagetkanku yang masih terkantuk-kantuk. "Ya mbah..ada apa?"tanyaku agak bingung."Nanti sampai Pati saya diantar ya Nduk..".Ups..whe..lah..bagaimana mungkin aku bisa mengantarnya, kalau saya sendiri sudah harus turun di Kudus yang jaraknya 50 km sebelum sampai di kota Pati. Tak ingin mengecewakannya, tapi aku sendiri harus sampai tepat waktu, maklum pekerja semacam aku tak diperbolehkan terlambat tanpa alasan yang bisa dimaklumi oleh atasanku. Untunglah seorang gadis yang duduk di dekat kami menjawab kegundahanku."Nanti saya antar mbah.."demikian ucapnya. Ups...saya kehilangan sebuah peluang amal karena pekerjaanku.
Aku teringat almarhum nenekku, juga nenek dari pihak suamiku yang sama-sama sudah tua. Lalu pikiranku melayang, apa yang sedang dikerjakannya saat ini. Duduk di teras rumah sambil melipat jemuran yang sudah kering, kemudian memberi makan ternak-ternaknya. Setidaknya beliau lebih beruntung. Masih ada anak dan cucu yang bisa dinantikannya. Belum pernah rasanya beliau harus bepergian sendirian.
Hingga kemudian aku berpikir kiranya kelak aku jadi lansia, akan bagaimanakah diriku saat itu kelak...
Wallahua'lam bisshowab.
"hidup ini indah, maka syukurilah"

METAMORFOSA

Metamorfosa...Perubahan....Tiada yang abadi di dunia ini...ya...that's right...People Change.
Sambil menghembuskan napas panjang....akhirnya saya sampai pada sebuah permakluman itu.
Ya..betul sebuah perubahan adalah keniscayaan. Tinggal kita melihatnya apakah menjadi lebih baik ataukah tidak ?? Perubahan menuju kemajuan atau kemunduran ??
Nilai baik benar itu sendiri dipandang dari sudut pandang yang bagaimana? Sehingga menilai sebuah perubahan adalah sebuah kemajuan atau kemunduran, kebaikan atau keburukan, menjadi sesuatu yang tidak bisa dipastikan kebenaran penilaiannya.
Mengapa saya sampai berkontemplasi memikirkan masalah ini ? Jawabnya dimulai ketika pagi ini saya membuka file-file foto lama di url seorang sahabat Rupanya beliau termasuk orang yang tekun menyimpan evidence memori masa lalu. Di situ ada foto-foto kami dan sahabat-sahabat yang lain beberapa tahun yang lalu. Lalu saya pun mencoba mereka ulang karakter masing-masing sahabat pada masa itu dan bagaimana karakter mereka pada masa ini. Juga terlintas karakter sahabat-sahabat lain. Ada sahabat yang dulu nya asli pendiam dan relatif tidak cukup dekat dengan kawan-kawan wanitanya, bahkan penampilannya pun asal aja..sekarang menjadi "penasihat para gadis" (ini kata orang yg ngisi Testimoninya). Ada sahabat yang dulunya gak begitu peduli dengan segala aktivitas ruhani..sekarang begitu tawadlunya..begitu santun..Subhanallah..
Ada juga yang dulu tomboi..sekarang menjadi begitu feminin dan..."seksi".... Atau yang dulunya Playboy sekarang tunduk dalam sebuah Rumah tangga yang damai...
Begitu banyak beda sahabat-sahabatku dulu dan sekarang...Dan Bagaimanakah dengan diriku sendiri ?? Membaca Testi yang ditulis sahabat-sahabatku di FS..membuatku bergidik...Bagaimanakah diriku sekarang...???Lebih baikkah dari yang dulu?? Bermetamorfosa menjadi apakah aku sekarang ?
Berusaha menjadi lebih baik adalah sebuah kewajiban bagi setiap muslim. Agar hari ini selalu lebih baik dari hari kemarin. Selalu bermuhasabah agar tidak lupa diri. Sesungguhnya di setiap diri kita kelak akan diminta pertanggungjawaban di Yaumil Akhir. Wallahu'alam Bishawab..
"hidup ini indah, maka syukurilah"

Wednesday, February 22, 2006

Jadi Juara Euy......


Tanggal 9 Februari yang lalu aku dan suamiku mengikuti Lomba Dinas mewakili . Aku nggak tahu ide siapa untuk menyatukan kami dalam satu grup..
But..ide itu ternyata tokcer..nyatanya Alhamdulillah kami berhasil menyabet peringkat pertama...Nggak sia-sia..usaha belajar, cari literatur, praktek di lab berjam-jam....
Semua capek rasanya terbayar dengan sukses itu...
Thanks To God ...and thanks to all...untuk semua bantuannya
Special thanks untuk rekan satu tim tercinta...(cie..suami sendiri..), rekans kontingen Semarang (Amin, Sarjono, Hariyadi, Budi), Official kami (Pak Joko dan Pak Edy)...
Inilah berita selengkapnya :
Dikutip dari : Portal Divre-IV
Reported by : Purel Divre-IV

Posted by 600678 on 2006/2/10 9:02:34 (340 reads)
Bertempat di Lobby lantai dasar Gedung Telkom Divre IV (09/02) sebagai rangkaian dari “Lomba Ketrampilan Speedy dan Telkomnet Instan Tahun 2006” tingkat Divre IV di hari kedua yang diikuti dari Datel (Semarang, Solo, pekalongan, Purwokerto dan Yogyakarta) berlansung mulai pukul 09.00 Wib dan berakhir pukul 12.00 WIB dengan Koordinator lomba adalah Ria Rostina, SH. dan Dewan juri dari UPLATDA Semarang diketuai oleh Agus S.Dalam kata pembuka koordinator membacakan tata tertib lomba, dan beliau (Ria Rostina) berpesan untuk tetap menjaga sportifitas dan keadilan dari lomba ini, maka para dewan juripun dipilih dari pihak yang netral. Masing-masing regu diwakili oleh 2 orang, setiap sesion diikuti oleh 5 regu dan setiap regu diwajibkan unjuk gelar yel-yel dan dinilai, sebagai penilai adalah dari para penonton. Sesion pertanyaan dibagi menjadi 3 yaitu Soal Wajib, Soal lemparan dan Rebutan, suasan semakin seru ketika sudah masuk ke soal rebutan karena nalai mereka saling kejar mengejar Sebagai hasil akhir lomba cerdas cermat masing-masing sebagai berikut :Kategori A sebagai pemenang adalah Kandatel Semarang dengan total nilai : 130 Kandatel Pekalongan dengan total nilai : 125Kandatel solo dengan total nilai : 80Sedangkan untuk kategori B yang masuk nominasi untuk maju kebabak Final dari :Kandatel Purwokerto – 2, Kandatel Pekalongan – 2, Kandatel Semarang – 1 dan Kandatel Semarang - 2Menurut Sutejo, sebagai peserta perwakilan dari Kadatel Pekalongan, terasa plong setelah selesai lomba dan menjadi juara kedua kategori A mengatakan “acara seperti ini bagus untuk mempersiapkan diri dalam rangka louncing Speedy ke masyarakat luas, selain itu juga mempersiapkan Telkom dari sisi SDM dan knowledge”. *** (Kom-D04)



"hidup ini indah, maka syukurilah"

Thursday, January 26, 2006

Punya Anak Dalam Jarak Yang Berdekatan....Sulitkah ?

Saya bergabung dalam milis konsultasi anak di konsultasi-anak@yahoogroups.com. Ini forum tanya jawab tentang kesehatan dan tumbuh kembang anak.
Kemudian ada salah satu anggota yang bertanya tentang bagaimanakah dampaknya jika punya anak dengan jarak yang berdekatan. Wah...aku jadi tertarik untuk ikut berdiskusi, cause aku salah satu pelakunya ..he..he..
Selengkapnya saya sajikan dalam tulisan berikut ini, mungkin bermanfaat bagi yang lainnya.
Dimulai dengan pertanyaannya :
----- Original Message -----
From: Mr. J
To: bundaalizza
Sent: Tuesday, January 24, 2006 2:47 PM
Subject: mohon sharing
Dear Ibu,Maaf saya langsung kirim ke imail Ibu,saya cuma mau tanya Bu,saya tertarik dengan informasi dari Ibu (dari milist konsultasi anak) bahwa ketiga anak Ibu masih balita semua, berarti kelahirannya relatif sangat berdekatan.Begini Bu, istri saya umurnya 30 tahun, anak pertama saya umurnya baru 5 bulan dengan proses melahirkan secara Caesar ( sekarang kondisi istri dan anak saya sehat), dikarenakan usia istri saya, kami ingin punya anak lagi ( istri saya hamil lagi ) setelah anak kami berumur sekitar satu tahun. Jika Ibu berkenan sharing, apa saja efek negatif dari keinginan kami ini, baik dari sisi kesehatan sang Ibu (soalnya ada yang bilang harus nunggu minimal 3 tahun dulu) maupun dari psikologi anak pertama yang nantinya perhatian ke dia akan berkurang ( soalnya ada yang bilang kasihan nanti anak pertama akan merasa kurang kasih sayang dan minta perhatian lebih den gan kenakalannya ) Demikian mohon sharing saya, terima kasih banyak ya Bu
---------------------------
So, saya kutipkan salah jawabanku utk pertanyaan tsb, mungkin bermanfaat juga untuk yang lainnya.
Husna Maulida wrote

Salam kenal Pak .....

sebetulnya tidak ada yang sulit jika kita membuatnya menjadi mudah, dan menjalaninya dengan bahagia.
Anak saya yang pertama dan kedua berjarak 2 tahun 3 bulan. Ini memang sudah kami (saya dan suami) rencanakan. Pertimbangannya, supaya si kakak ada teman main dan bisa belajar berbagi. Anak saya yang kedua dan ketiga hanya berjarak 16 bulan, kalau yang ini Rejeki nomplok dari Tuhan. Ketiganya terlahir normal.
Secara medis, saya tidak tahu persis efek negatifnya karena saya bukan dokter. Namun saya rasa, dengan berkembangnya teknologi kedokteran, hal ini bukanlah sesuatu yagn mustahil (di milis pernah ada yang cerita ttg hal ini). Kuncinya, rajin kontrol ke dokter selama kehamilan, dan sebaiknya, karena pernah punya riwayat caesar, sebaiknya sejak awal kehamilan kontrol rutinnya ke dokter yang dulu menangani persalinan anak pertama. Sehingga dokternya tahu persis historinya.
Dampak negatif pada psikologis anak, sebetulnya tidak terlalu dipengaruhi oleh jarak kelahiran, bahkan jika jarak kelahiran terlalu jauh, justru kecemburuan si kakak menjadi lebih besar, karena dia terlalu lama menjadi "raja kecil" di rumah.
Secara psikologis, jika kita antisipasi sejak awal, dampak negatif pada psikologis si kakak bisa kita minimalisir.
1 -
Dimulai dari hal-hal yang sederhana yang mampu dicerna oleh akal anak (perlu diingat anak baru sampai pada tahap pola pikir logis, dan akan sulit untuk memahami hal-hal yang bersifat abstrak, Misalnya : untuk melarang dia naik ke pagar, anak akan memahami jika kita katakan bahwa jika naik pagar nanti bisa jatuh, jika jatuh, nanti luka dan kalau luka maka sakit. Namun akan sulit dipahami, jika kita katakan, jangan naik ke pagar, berbahaya ; berbahaya adalah sesuatu yang cukup abstrak bagi anak).
2 - Pada tahap awal kehamilan, sampaikan kepada kakak bahwa di dalam perut mama ada adek. Sampaikan hal-hal yang menyenangkan tentang adek kepada si kakak, seperti misalnya adek nanti kalau sudah besar bisa jadi teman bermain, dll. Ciptakan nuansa kebangg aan menjadi seorang kakak. Ajarkan anak untuk menyayangi adeknya dengan mengelus perut mama atau mencium perut mama. Ajarkan juga untuk mengajak bercerita dengan adek di perut mama,
- Bertahap pula, ajarkan si kakak untuk mandiri. Anak usia 1 tahun relatif sudah bisa kita ajak bicara dan bernegosiasi. Sampai dengan menjelang kehamilan, sampaikan juga bahwa sebentar lagi adek akan keluar, jadi mama harus ke rumah sakit dulu, kakak di rumah bersama ayah atau nenek (atau siapa yang akan menemaninya di kala mamanya menjalani persalinan), bersih-bersih rumah untuk menyambut adek.
- Selalu berikan penghargaan berupa pujian jika ia mau melakukan yang kita harapkan. Bangun sikap diri positif dalam diri si kakak dengan menghindarkan mencapnya dengan kalimat-kalimat negatif (seperti mengatakan dia nakal, cengeng dan sejenisnya)
- Pada saat adek s udah di rumah, tetap berikan perhatian pada si kakak. Bangun suasana yang membuat dia percaya bahwa papa dan mamanya tetap menyayanginya. Pada fase ini kadang anak suka berulah, seperti rewel, menangis tanpa jelas apa yang dimau, ataupun melakukan hal-hal yang membahayakan adek bayinya. Peran penting orang tua di saat ini untuk bersabar menghadapi ulahnya. Hadapi dengan kasih sayang, jangan dengan perilaku menghukum ,apalagi berbuat kasar, seperti mencubit, menjewer telinga dan sejenisnya. Memang butuh kesabaran ekstra ya Pak.
- Seiring dengan bertambahnya usia, berikan kasih sayang yang adil terhadap keduanya. Tidak selalu harus membela si adek hanya karena adek lebih kecil. Cermati permasalahan diantara mereka dengan baik, sebelum memutuskan siapa yang bersalah. Ada saatnya juga, jika memang adek yang salah, sampaikan kepada adek bahwa adek salah. Kemudian , ketika terjadi perselisihan, sebaiknya kita pisahkan meraka, tanpa harus menudi ng siapa yang salah dan siapa yang benar. Jika suasana sudah reda, barulah kita tanyakan (dalam bahasa anak tentunya) bagaimana masalahnya, dan bantu mereka menyelesaikan permasalahan itu. Namun ada kalanya kita tidak perlu mengungkit permasalahan jika hanya akan membuat mereka berselisih lagi. jadi mamang sebagai ortu kita harus jeli-jeli dan kreatif menghadapi mereka.
- Membiasakan anak meminta maaf jika melakukan kesalahan, tentunya dengan teladan kita sebagai ortunya. Kita tidak perlu segan minta maaf pada anak jika memang kita salah.
- Saya punya resep mendamaikan anak saya yang pertama dan kedua jika mereka berantem. Pisahkan keduanya, kemudian ketahui dengan cermat siapa yang salah, dan minta pihak yang salah untuk meminta maaf dan saling berpelukan, jika perlu saya atau ayahnya juga ikut berpelukan bersama mereka. Biasanya kalau sudah demikian, sesaat kemudian mereka sudah bermain bersama lagi.
- Kuncinya memang kesabaran ekstra dan energi ekstra untuk membagi perhatian sebaik-baiknya.
So...jangan ragu untuk punya anak lagi.
Demikian, semoga bermanfaat dan Mohon maaf jika ceritanya jadi panjaaaaaaaang...........sekali.


salam hangat,

husna



"hidup ini indah, maka syukurilah"

Tuesday, January 24, 2006

Loncat-Loncat (Karya fotografer cilikku)


ini ekspresi anak-anakku kalau sedang gembira. Kalau udah begini, mereka narsis abis deh....kayak uminya. Dengan antusias mereka akan berebut untuk diabadikan gambarnya dan bergantian menjadi fotografer-fotografer cilik. Dan...inilah hasil jepretan mereka yang sangat alamiah.....

"hidup ini indah, maka syukurilah"

Monday, January 23, 2006

Gadisku Pulang ke Rumah

Jumat malam, telepon di rumah berdering. Ternyata dari kakakku. Di seberang sana, kakakku mulai cerita kalau sore tadi gadis kecilku menangis karena tidak mau ditinggal pergi kakakku. Padahal Sabtu paginya kakakku harus pergi ke untuk rapat keluar kota dan menginap !!! Dan tidak mungkin dong mengajak gadis kecilku menginap di acara tersebut. So..solusi satu-satunya adalah membawa dia pulang ke rumah...Finally....
Akhirnya setelah gagal membujuknya pulang seharian, ternyata malah kejadian sore itu membuat gadisku mau pulang. Meskipun dalam hati, kakakku masih was-was...
Sabtu pagi, jam 05.00, perjalanan dimulai. Semuanya berjalan lancar. Sampai kemudian bis yang ditumpangi kakakku, adikku dan gadis kecilku sampai di kotaku. Dan...betul saja saudara-saudara...ketika harus turun dari bis, gadisku tidak juga mau turun. Bayangkan..dia malah minta kembali ke kota tempat budenya tinggal. Duh Gusti...gimana ini....
Beruntung dengan bujuk rayu budenya akhirnya dia mau turun juga. Dan dengan manisnya menuju ke arahku yang menjemputnya di terminal. "Akhirnya kau pulang juga Gadisku". Selamat datang Gadisku. Betapa Umi merindukanmu....



"hidup ini indah, maka syukurilah"

Friday, January 20, 2006

Pagi Ini Indah....Dimulai Dengan Dorong Motor

Pagi ini indah.....demikian terucap kala mentari menyeruak di jendela rumah...
Cuaca cerah sedikit berawan. Dan aku pun mulai bersiap-siap meninggalkan istana kecilku menuju tempatku bekerja. Semuanya berjalan lancar meskipun aku harus pergi sementara Afifah-ku yang kedua belum juga mau bangun.
Segala sesuatu harus kita syukuri....Bersyukur pada Allah swt, pagi ini aku masih diberi kesehatan untuk berangkat ke tempat kerja.
Setelah sejenak bercanda dengan si bungsu, aku mulai melaju bersama motor kesayanganku (lha adanya cuma itu ya jadi kesayangan tho...)
Sambil bersenandung, kunikmati perjalanan pagi ini, sampai kemudian tiba-tiba di dekat masjid di perempatan setelah Stasiun Tawang terdengar bunyi ...klothak..klothak...klothak..
Dan kemudian motorku pun berhenti dengan sendirinya tanpa bisa kucegah....
Kulongok ke bawah....wheladhalah...ternyata rantai motorku lepas. Ups...tenang saudara-saudara...semalam kejadian demikian sudah berhasil kulewati dengan mulus. So..don't be panic. Segera kutepikan motorku dan kucoba untuk memasang kembali rantai yang lepas itu. Tapi kok..nggak bisa-bisa juga. Tampaknya ada sesuatu yang mengganjal di bagian dalam. Duh...gimana ini...pagi-pagi begini mana ada bengkel yang buka...Nha...itu ada tukang roti, pasti dia hapal daerah sini. Katanya "ada mba, tapi bengkel tambal ban, coba aja siapa tahu bisa". Oke lah, nggak apa-apa di coba. Kirain dekat...ternyata ....lumayan juga ndorong motor sekitar 300-an meter lah. Yah..daripada nggak ada sama sekali...Syukurilah neng....
Sampai di bengkel, ternyata abang bengkelnya canggih juga kok. Selang 30 menit kemudian urusan kelar, malah disediakan air dan sabun utk cuci tangan juga (lha tanganku asli belepotan oli gara-gara nyoba betulin tuh rantai).
Perjalanan pun kembali kulanjutkan...dan sampai di tempatku kerja dengan selamat meskipun telat. Alhamdulillah. Bersyukur ketika tiba-tiba motorku berhenti di tengah jalan, dari arah belakang tidak ada kendaraan lain yang nyelonong....Bersyukur ada tukang roti yang mau ngasih tahu lokasi bengkel terdekat...Bersyukur masih bisa diperbaiki cuma dengan ongkos Rp. 4.000 perak...Bayangkan..bahkan untuk sekali makan di warung penyet semalam, aku dah habis lebih dari segitu...
(Sayangnya aku nggak sempat bikin gambar pemandangan ketika aku tengah mengutak atik motor ya..)
"hidup ini indah, maka syukurilah"

Thursday, January 19, 2006

Ghayda, Sabarlah Anakku


Hari ini anakku yang ketiga, Ghayda, kembali menjalani terapi. Seperti biasanya dia berangkat bersama Mba Nurma, pengasuhnya, diantar sang ayah. Hari ini jadwal Abi nya mengantar. kami memang mengatur jadwal mengantar di hari kerja antara saya dan suami masing-masing satu kali dalam seminggu. Sampai saat ini terapi sudah dijalaninya selama sekitar 2 bulan. Tidak terbayangkan betapa tidak menyenangkannya proses ini untuknya. Tiap kali terapi, dijalaninya sambil menangis. Bahkan ketika baru saja menjejakkan kaki di ruang terapi dan bertemu dengan Terapisnya, tangisnya sudah langsung meledak.
Yah...tapi ini semua demi kebaikannya. Agar dia bisa mengejar ketertinggalannya dari anak seusianya.
Sabar ya Nak....
Berdoalah pada Allah Swt agar usaha kita diridhoi dan membawa hasil yang maksimal.



"hidup ini indah, maka syukurilah"

Ifa ku...Umi Kangen




Selamat Sore...
Hari ini hari ketiga Gadis kecilku, Afifah pertama, biasa ku panggil Ifa , berlibur ke tempat budenya. Duh...rumah jadi sepi deh...
Adeknya..dek Afra jadi nggak ada teman main.
Mulanya...hari minggu aku ajak dia ke rumah neneknya, ada acara nikahan kerabat di sana. Waktu mau pulang, sepupu-sepupunya minta ikut. Eh...besoknya ketika sepupu-sepupunya pulang, dia minta ikut. Dia bilang aku mau ke tempat bude sepuluh hari ya Mi. Aku iyakan aja...Ku pikir berapa lama sih dia bisa tahan di sana, wong kalau tidur tidak pernah bisa lepas dariku. Eh ternyata dia betah dan nggak mau pulang....katanya mau sepuluh hari di tempat bude...
Duh anakku...betapa umi merindukanmu...

My First Blog



Alhamdulillah, bisa juga akhirnya posting blog di blogspot. Udah lama banget pengin bikin tapi gak sempat-sempat. Maklum lah....wanita karir dengan tiga balita .. :) (ups...lagunya...)Mulai terpikir untuk mulai bikin tulisan semenjak memori di kepala sudah tidka cukup lagi untuk menampung semua catatan perkembangan masing-masing anak plus segala tingkah polahnya yang sangat sayang untuk dilewatkan begitu saja. Belum lagi sebagian memori sudah tersedot untuk urusan kantor.... (I'm sorry babies....). So...I hope...this blog will be my family's diary...Ok...cium sayang untuk tiga bidadariku....