Tuesday, May 06, 2008

Ibu Memilih Untuk Sendiri

Masih ingat cerita kemarin tentang kebingungan kami tentang siapa yang akan mendampingi Ibu, setelah kakak kedua yang selama 100 hari terakhir menemani, atas perintah suaminya berencana pindah ke rumahnya sendiri. Membayangkan saat ketika Ibu mengatakan hal itu, hati ini kok nggak bisa berdamai. Betapa kami anak-anaknya ini kok nggak punya bakti ke orang tua yang cuma tinggal satu.
Sebetulnya kami berharap ibu berkenan tinggal dengan kakak ketiga, dengan catatan kami siap menyediakan PRT untuk membantu mengasuh ketiga anaknya. Sayangnya, Ibu menolak opsi ini.
Walhasil, Ibu lebih memilih untuk tinggal sendiri ditemani PRT. PR berikutnya untuk saya dan kakak, nyari PRT yang cocok untuk Ibu.
Kemarin sudah dapat anaknya. Lha mesti pakai trial dulu kan, baru tahu cocok atau nggaknya.

2 comments:

Anonymous said...

hai assalaamu'alaikum, jalan2 akhirnya ketemu site ini.. Husna udah lama ngblog ternyata ya, lebih lama dari akyu hihihi...
orang tua memang lebih betah tinggal di rumah sendiri, dengan banyak alasan.. tapi aku udah antisipasi dengan cara janjian ama mama papa, nanti kalo sudah nggak sanggup sendirian musti mau pindah ke salah satu rumah anaknya, dan beliau bilang ya ya ya... mudah2an ga ada masalah nanti.

Anonymous said...

start nya sih emang udah lama mbak. Tapi sempat vakum lama. Baru-baru ini aja mulai rajin lagi :)
Moga-moga ortu kita baik-baik aja ya...