Tuesday, February 19, 2008

Panggilan Allah kepada kami

Subhanallah walhamdulillah ……

Puji Syujur hanya kepada Allah swt, atas segala rizki yang diberikannya kepada kami untuk memenuhi panggilanNya menunaikan ibadah umrah.

Rezeki yang tidak kami duga hadirnya ini, berawal ketika suami mendaftarkan diri mengikuti seleksi penerimaan penghargaan umrah 2008. Awalnya, beliau merasa tidak cukup pede untuk mengikuti seleksi tersebut. Waktu itu beliau hanya mengantarkan rekan yang telah mendaftarkan diri, menyerahkan formulir pendaftaran ke HR. Pada saat itu, rekan di HR menawarkan untuk turut serta juga, bahkan diberikan kelonggaran untuk menyusulkan formulir pendaftaran yang harus ditandatangani atasan terlebih dahulu. Akhirnya beliau mau ikut juga, dengan sangat under estimate. Waktu itu, hanya terpikir untuk uji coba saja, sekedar berpartisipasi. Syukur alhamdulillah, tak disangka-sangka, seleksi tertulis tahap pertama beliau termasuk dalam daftar yang lulus dan berhak maju ke tahap wawancara. Masuk nominasi saja, bagi kami sudah merupakan suatu anugrah. Tahun lalu, saya pernah ikut seleksi tersebut, namun gugur di tahap wawancara.

Mulailah suami mempersiapkan diri untuk menghadapi seleksi tahap dua. Seleksi ini terdiri dari tiga macam wawancara, yaitu kedinasan, pemahaman keislaman, dan psikologi. Tidak banyak yang bisa dipersiapkan di tengah-tengah kegiatan kerja. Tapi lumayanlah, buku Fiqih Islam sempat beliau selesaikan sebagian, juga merefresh sirah nabi. Kalau psikologi, apa yang mau dipelajari kan…Sedangkan kedinasan, ya..ceritakan saja yang dilakukan selama ini. Jadi memang yang menjadi fokus beliau untuk belajar ya..pemahaman dasar-dasar keislaman itu. Meskipun sudah belajar, tak urung waktu tes, terutama yang pengetahuan keislaman, beliau malah grogi, jadi banyak lupanya. Kalau untuk psikologi dan kedinasan sih oke-oke aja katanya. Jadilah, semakin tidak yakin bakalan bisa lolos.

Kehendak dan ketentuan Allah lah yang berlaku untuk kami. Hingga pada hari Senin, 21 Januari 2008, datang surat pemberitahuan bahwa beliau termasuk dalam daftar penerima penghargaan ibadah umroh tahun 2008. Alhamdulillah, sujud syukur segera kami tunaikan. Saat itu juga kami kabarkan berita tersebut ke keluarga besar. Almarhum Bapak (saat itu beliau masih sakit) yang paling tampak gembira mendengar berita tersebut. Sesaat setelah saya mengabarkan berita tersebut via telpon, bapak langsung menghubungi suami, mengucapkan selamat, mendoakan dan memberikan nasehat2 untuk mempersiapkan diri sebaik-baiknya. Rupanya itulah percakapan telepon terakhir antara Bapak dan suami. (Ya Allah…selamatkanlah ayahanda kami, tempatkanlah beliau di SurgaMu. Amin)

No comments: